Purbalingga

Salah satu kabupaten yang terletak di propinsi Jawa Tengah (Central Java). Slogannya "Purbalingga Perwira", bahasa daerahnya ngapak.

1. Tugu Selamat Datang

Aku nggak tahu tugu selamat datang yang ini letaknya dimana, karena Purbalingga berbatasan dengan beberapa kabupaten.







2. Tugu Jend. Sudirman

Salah satu tokoh pahlawan kebanggaan Indonesia. Namanya banyak digunakan sebagai nama jalan raya di berbagai daerah. Bahkan di Jakarta ada juga patung Sudirman yang gagah. Liat aja posenya, keren.









3. Pasar Segamas

Pasar Sentral Dagang Masyarakat. Pasar ini terletak di dekat terminal dan polres Purbalingga. Dulu letak pasar ini berada di tengah kota, tetapi tahun 200x pasar ini di relokasi ke tempat yang sekarang. Pasar yang sekarang lebih besar dan bersih.





4. Taman kota Usman Janatin

Sebelum dibangun taman kota, tempat ini adalah pasar purbalingga. Taman kota nggak terlalu ramai kalau malam minggu soalnya banyak orang purbalingga yang lebih memilih kongkow di alun-alun (banyak warung tenda) atau go to Purwokerto.




5. Alun-alun

Alun-alun sudah mengalami perubahan bentuk. Dulu itu alun-alunnya terbagi menjadi 4 bagian. Sekarang cuma 1 bagian bunder di tengah. Dan ada ciri khasnya, 2 pohon beringin di tengah.







6. Perpustakaan Umum dan Museum Soegarda Poerbakawatja

Kalo yang ini letaknya di sebelah utara alun-alun. Tiap kali pulang kampung pasti disempatin mampir kesini. Baca-baca atau liat burung merak.









7. Tugu Knalpot

Purbalingga punya industri knalpot yang cukup dikenal, makanya ada tugu knalpot. Model knalpot raksasa di pajang di depan perpustakaan umum.

8. Owabong (Obyek Wisata Air Bojongsari)

Ini adalah tempat wisata yang banyak dikunjungi orang Purbalingga dan sekitarnya. Dulu tempat ini adalah kolam renang biasa yang tidak terawat, kolamnya lumutan, sepi. Sekarang disulap jadi tempat wisata bertaraf nasional. Airnya asli dari gunung Slamet.


9. Gunung Slamet

Bagus yach pemandangannya. Konon katanya kalo gunung ini meletus dahsyat, pulau Jawa bakal terbelah jadi 2, bagian barat dan timur. Makanya kalo gn. ini mulai batuk-batuk, musti buru2 dicari penyebabnya. Pernah tuch dulu gn Slamet mau meletus, sebagai anak kecil yang nggak bisa mikir panjang...langsung packing dech, biar cepet ngungsinya. (Ha ha ha).


10. SMA N 1 Purbalingga

Disinilah ku habiskan waktu 3 tahun demi menggapai cita-cita, meski sekarang cita-citanya berbelok entah kemana. Julukannya SMANSA GANGGA yaitu SMA N 1 Purbalingga Ganesha. Tapi sekarang penampakan depannya nggak seperti ini. Udah ada renovasi. Guru yang ku ingat : Bu Ngadini (B.Ind), Bu Ariswan (Biologi), Bu Ghin (Mat), Pak Narto (OR), Pak Rudi (Agama Kristen, B.Inggris), Bu Endang (Agama Katolik), Bu Dewi (Biologi), Bu Indri (Fisika), Pak Drajat (Mat), Pak Purwanto (Seni sekaligus waka Kesiswaan). Ternyata ingatanku hanya segitu, mohon maaf kalo ada salah nama dan bidang studi. Awal aku jatuh cinta sama matematika saat diajar oleh bu Ghin (kelas 1 SMA). Saat pelajaran matematika bu Ghin paling tidak suka kalau ada siswanya yang nulis (pegang pulpen/potlot) saat sedang dijelaskan. Dan bu Ghin itu orangnya tegas, pelit senyum. Kita semua merasa sangat bahagia ketika bisa membuat bu Ghin tersenyum. Hahaha....
Satu lagi cerita dari guru Mat yang tidak bisa ku lupakan. Pak Drajat. Aku ingat sekali peristiwa ini terjadi di Bab Trigonometri. Kita disuruh menghafal 36 rumusan trigonometri yang diakali pake bahasa antah berantah (soalnya belum ditemukan ada bangsa yang memakai bahasa ini untuk sehari-hari). Setiap kali pertemuan, di awal pelajaran kita semua akan mendapat kejutan, yaitu pak Drajat berkeliling kelas mencari mangsa untuk kemudian dikagetkan secara tiba2 (ya iyalah, kalo nggak tiba2 ya nggak kaget) untuk menjawab pertanyaan dari pak Drajat. contohnya :
pak Drajat "si jum", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "si co jum co si". 
pak Drajat "si min", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "si co min si si".
pak Drajat "ta jum", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "ta jum ta per tu min ta ta".
pak Drajat "ta min", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "ta min ta per tu jum ta ta".
pak Drajat "co da", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "tu min wa sin drat".
pak Drajat "co da", maka siswa yang ditepuk harus menjawab "wa co drat tin tu".
dll (banyak yg lupa)
Cuma dikasih waktu 5 detik untuk menjawab. Bayangin aja, waktu awal aku masih bisa jawab karena hafalannya sedikit. Tapi dipertemuan berikutnya aku terpaksa menerima hukuman. Habis efek tepukannya itu lho, bikin semua hafalan lompat keluar otak, trus lari entah kemana. Hukumannya adalah pake karet yang di taruh di bawah hidung, dan dikaret itu dikasih bandul beberapa karet jg, udah kaya orang dari suku pedalaman. Dan itu dipakai selama 1 jam pelajaran (45 menit). Alhasil, ngecap dech tuch jejak karet nggaris dari bawah hidung melintasi pipi sampai ke ujung telinga. Maluuuuuu.....banget. Tapi nggak juga sich, biasa aja dech.
Ada lagi memori tak terlupakan saat kelas 3 SMA. Pak Narto, guru OR paling ditakuti sejagad SMANSA GANGGA, kalo OR itu sepulang sekolah. Dimulai jam 2 siang sampai jam setengah 4. Mateng dech nich badan, dipanggang di bawah terik matahari yang lagi terik-teriknya. Nggak heran kalo anak kelas 3 SMA pada jaman itu pada gosong-gosong. Yang putih cuma Rio, soalnya dia chinese. Nggak ngaruh sama sekali, cuma kulitnya kelihatan merah, hahaha....
Yaaaaaach....itu sekelumit kisah di SMANSA GANGGA.

11. SMP N 1 Bobotsari

Ini dia saksi bisu kisah perjalanan saya dari anak-anak menuju remaja. Kalo dilihat dari gedungnya...sekarang udah banyak perubahan. Keren dech buat my school. Di sekolah ini pertama kalinya aku mempunyai status pacar. Waktu kelas 1 SMP, ada temen sekelas yang ngfans sama aku, tp belum berani nembak. Waktu kelas 2 SMP, satu kelas lagi sama dia, dan dia masih kekeh buat ngdapetin hati ak, dia kirim salam lewat radio lokal, trus waktu nembak dia nulis syairnya Jadikan Aku Pacarmu by Sheila on 7. Thanks buat Y untuk usahamu waktu itu. Sekarang dia sudah bahagia dengan keluarga kecilnya. 
Status pacar pertama kali aku raih saat kelas 3 SMP, akhir tahun 2000, sama Y (Y yang tadi tidak sama dengan Y yang ini). Tapi long distance, jaman itu belum ada hp  jadi nggak bisa smsan atau bbman buat janjian ketemuan jadi jarang ketemu. Kita ngdatenya di wartel, hahahaha..... habis di desa gitu, nggak ada tempat untuk kongkow, itu juga ngdatenya bareng ama kakak, hahahaha.....parah. Halah masih cinta monyet, bln Februari / Maret (lupa) bubar baik-baik. Waktu aku ultah dia sempat ngasih kotak musik (jaman segitu itu adalah kado special, maklum di desa, kesannya romantis abissss) yang covernya gambar Jack n Rose berdiri diujung Titanic (jaman segitu itu film yang lagi booming, jadi segala macem ada gambar itu, biasa khan Indonesia, misal kalo lagi gandrung upin-ipin maka segala macem gambarnya upin-ipin), kalo kotak musiknya dibuka otomatis akan terdengar musik klasik Canon in D. Dan tanpa kusadari ternyata di dalam kotak musik itu ada kotak kecil yang ada cincinnya. Untung cincinnya pas. Tapi sekarang udah patah waktu dipinjem temen. Thanks ya Y buat kotak musiknya. Sekarang dia udah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Pacar kedua aku sandang setelah bubar sama Y, yang kedua ini A. Nembaknya pake surat, tapi nggak lewat pos, diem2 diselipin ke dalam tasku, kebetulan kita satu kelas. Dia juga sering banget ngasih coklat silver queen diem2, taunya waktu di rumah aku bongkar tas karena mau jadwal ulang buku pelajaran (rajin gt...tiap hari bawa buku sesuai jadwalnya). Hal romantis lain adalah kita payungan berdua di bawah guyuran hujan, trus main ke curug (di desa nggak ada mc'd jadi ngdatenya ke curug) waktu itu double date, hahaha...(so sweet bgt lah). Thanks ya A buat semuanya. Sekarang dia juga udah bahagia dengan keluarga kecilnya.
Yaaaach...itulah secuil kisah yang bila sekarang diingat bikin aku senyum-senyum sendiri, yaaaaa lucu, yaaaaa aneh.