Sunday, July 20, 2014

Apakah Aku Adil

Yohanes 7 : 24
Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil.

Alasan mengapa manusia tidak diperbolehkan menghukum atau menghakimi orang lain karena manusia tidak pernah bisa berbuat adil dan dalam hidupnya manusia sering berlaku tidak adil.

Manusia bukan hanya tidak bisa berbuat adil pada orang lain namun manusia tidak bisa berbuat adil terhadap dirinya sendiri dan terhadap Tuhan. Kerapkali manusia bermusuhan atau bertentangan terhadap dirinya sendiri. Dalam banyak hal kita cenderung menghukum, mencela dan membenci diri sendiri. Dengan kata lain seringkali manusia tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri karena tidak menyukai dan tidak mensyukuri hidup dan keberadaan dirinya.

Banyak orang sering membangun konsep yang salah tentang keberhargaan dan sesuatu yang bernilai. Ambisi keinginannya dan ukuran kesuciannya seringkali menjadi bumerang bagi jiwanya sendiri. Tuhan memang mencintai hukum, keadilan dan kesucian. Namun hukum, keadilan dan kesucian bukanlah Tuhan. Alkitab saja menggambarkan bahwa Yahweh adalah kasih. Yahweh adalah Bapa yang baik. Bahkan demi kasih-Nya yang begitu besar Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.

Kalau Tuhan saja sudah tidak menuntut manusia sesuai Hukum Taurat, melainkan memberikan jalan dan cara yang terbaik yaitu hidup dalam Kasih dan tuntunan Roh Kudus-Nya, maka kenapa kita yang berdosa ini masih menuntut diri sendiri dan orang lain untuk hidup di bawah kekuasaan Hukum Taurat atau hukum apa pun yang ada di dunia ini?

Pribadi yang adil adalah pribadi yang rela berkorban demi yang dicintai-Nya dan demi keadilan itu sendiri. Yesus Kristus rela berkorban demi manusia yang Ia cintai dan demi keadilan, karena Ia tidak rela jika yang dicintai-Nya binasa dalam kekekalan karena keadilan-Nya.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret - April 2013 (jp simamora / jawaban.com)

Saturday, July 19, 2014

Ingin Jadi Pria Sejati dan Perkasa?

Pernikahan dan perkawinan merupakan rancangan yang Tuhan buat bagi manusia. Kisah penciptaan sangat jelas memaparkan hal tersebut. Tuhan menghendaki supaya manusia tidak sendirian dan Tuhan menghendaki supaya manusia beranak cucu. Tujuan Tuhan tersebut hanya dapat terpenuhi jika seorang pria mencintai dan menjadi satu dengan gadis yang juga mencintainya.

Dengan demikian kekristenan sepakat bahwa tujuan pernikahan adalah :
  • memenuhi kehendak Tuhan supaya manusia memiliki keturunan, itu artinya pria dan wanita menjadi satu tubuh karena melakukan hubungan seks. (Kejadian 1 : 27 - 28)
  • memenuhi kehendak Tuhan supaya manusia/pria tidak seorang diri dan kesepian. Itu artinya pria dan wanita perlu menjadi satu jiwa di dalam cinta dan kebersamaan melalui komunikasi dan hubungan seks. (Kejadian 2 : 18, 20 - 22)
  • memenuhi kehendak Tuhan supaya pria dan wanita yang seiman dan cinta Tuhan tersebut satu hati sehingga melahirkan keturunan Ilahi dan bukan sekedar anak-anak jasmani. (Maleakhi 2 : 15)

Jika kita memperhatikan ketiga point di atas maka kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan menghendaki supaya suami istri menjadi satu tubuh, satu jiwa dan satu roh dalam suatu hubungan yang intim dan mesra.

Itu artinya kekristenan setuju kalau komunikasi dan hubungan seks sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam suatu pernikahan.

Namun iblis dan dunia membuat kebenaran tersebut menjadi suatu penyimpangan sehingga banyak rumah tangga yang hancur karena manusia percaya pada dusta tentang seks. Salah satu kebohongan tentang seks yang sering dikumandangkan dalam banyak iklan adalah mengenai bagaimana menjadi pria yang perkasa dalam soal seks. Beberapa isu kebohongan yang dipercaya banyak orang tentang pria yang perkasa :
  • pria dikatakan perkasa bila mempunyai alat kelamin yang besar dan panjang.
  • pria dikatakan perkasa bila bisa ereksi sangat lama.
  • pria dikatakan perkasa bila memiliki badan yang berotot dan tubuh yang atletis.

Padahal tahukah anda bahwa Alkitab memiliki definisi yang berbeda tentang pria sejati dan perkasa. Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa pria sejati dan perkasa adalah sebagai berikut :
  • pria yang takut akan Tuhan dan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya (Mazmur 128 : 1, Kejadian 39 : 7 - 8)
  • pria yang hidup dalam doa dan penyembahan kepada Tuhan (1 Timotius 2 : 8)
  • pria yang mau bekerja keras dan bukan hamba uang (Mazmur 128 : 2, 1 Tesalonika 4 : 11, 1 Timotius 3 : 3)
  • pria yang mengambil kepemimpinan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dalam rumah tangga dan keluarganya (1 Timotius 3 : 4)
  • pria yang bisa menaklukkan nafsu seksnya, yang hanya mempunyai satu istri dan bukan seorang peminum (1 Timotius 3 : 2 - 3, 1 Timotius 4 : 4)

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret - April 2013 (jp.simamora | jawaban.com)

Mengapa Roh Kudus digambarkan seperti Burung Merpati?

   

Merpati SETIA terhadap pasangan dan rumahnya.
Merpati PENDAMAI.
Merpati jenis unggas yang TIDAK memiliki EMPEDU yang PAHIT.

Jadi Roh Kudus diberikan bagi kita agar kita hidup didalam  KESETIAAN, KEDAMAIAN dan Hidup Tanpa KEPAHITAN terhadap orang lain.

Efesus 4 : 31
Segala kepahitan, dan amarah, dan murka, dan keributan, dan umpatan, bersama segala kejahatan, hendaklah dibuang dari antara kamu.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret - April 2013.

Friday, July 18, 2014

Melawan Hukum Gravitasi Kedagingan

Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Elohim: apa yang baik, yang berkenan kepada Elohim dan yang sempurna.

Banyak orang yang terpaku, ketika menyaksikan perjalanan Apollo 11 berhasil tiba di bulan dengan selamat, setiap orang kagum karena melihat manusia pertama berjalan di bulan. Untuk bisa ke bulan para astronot tersebut harus lepas dari tarikan gravitasi bumi yang begitu besar dan kuat. Betapa banyaknya energi yang dikerahkan dalam beberapa menit pertama peluncuran pesawat tersebut dibandingkan dengan energi yang perlu digunakan selama beberapa hari berikutnya untuk menempuh perjalanan setengah juta mil.

Kebiasaan manusia juga memiliki tarikan gravitasi yang besar sekali, banyak dari kita yang tidak menyadari akan hal ini. Tidaklah heran jika seseorang tidak berdaya untuk keluar dan meninggalkan kebiasaan yang buruk. Hal ini pun dialami oleh Rasul Paulus seperti yang ia utarakan dalam tulisannya kepada jemaat di Roma, "Aku manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?" (Roma 7 : 14 - 24)

Syukur kepada Elohim sejak Kristus mati di kayu salib, lalu dibangkitakn pada hari ketiga ada kabar baik bagi seluruh umat manusia. Sama seperti Apollo 11 yang bisa menerobos tarikan gravitasi bumi, maka ada harapan dan kemungkinan untuk setiap orang keluar dari kebiasaan lamanya (Roma 7 : 25). Memang diperlukan niat dan perubahan yang besar untuk mematahkan kebiasaan yang sudah tertanam sangat dalam dan bertahun-tahun. Karena itu untuk membuat kebiasaan yang baru dan lebih baik tersebut setiap orang perlu kuasa yang lebih besar selain kerja keras dan disiplin yang tinggi.

Rasul Paulus mengajarakan pada kita bahwa Roh Kudus lah yang akan membantu orang percaya untuk menjalani hidup yang baru (Roma 8 : 2 -16).  Bagaimana dengan karakter? Banyak orang berpikir dan merasa bahwa karakter tidak bisa diubahkan sama sekali. Tahukah anda karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari kebiasaan-kebiasaan kita. Kebiasaan-kebiasaan kita adalah kumpulan dari gagasan, keyakinan, perkataan serta perbuatan-perbuatan yang kita tabur setiap hari. Kebiasaan adalah faktor yang kuat dan mendarah daging dalam hidup kita.

Jadi seberapa lama dan kuatnya kebiasaan tetap bisa diputuskan dan dilepaskan, karena Yesus Kristus menciptakan manusia baru di dalam kita sehingga kita tidak hidup berdasarkan perasaan yang kerap kali tidak stabil, melainkan kita hidup oleh pimpinan Roh Kudus-Nya. Tidak ada kata terlambat dan mustahil untuk membuat suatu perubahan dalam kehidupan kita.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret-April 2013 (the 7 habits / jp.simamora / jawaban.com)

Siapkan Tempat Bagi Tuhan

Keluaran 25 : 8
Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Bapa YAHWEH yang mahakudus dan mulia rindu berdiam di tengah-tengah umatNya. Betapa luar biasa kerinduan Bapa ini. Coba bayangkan, misalnya kepala negara yang dihormati berkenan tinggal di rumah anda, betapa bangga dan senang hati anda. Nah, lebih dari seorang manusia biasa, yang rindu untuk tinggal dengan kita, umatNya, adalah YAHWEH Sang Pencipta Langit dan Bumi. Bukankah kita patut bersukacita karena hal tersebut?

Apabila kepala negara berkenan tinggal di rumah kita, apa yang akan kita persiapkan untuk beliau? Kita akan berikan kamar terbaik di rumah kita. Kita akan menata dan membersihkan rumah kita supaya layak untuk ditinggali oleh seornag kepala negara.

Apabila Tuhan berkenan tinggal dalam hidup kita, apa yang kita persiapkan untukNya? Bukankah Dia pantas menerima bagian terbaik dari hidup kita; waktu, pikiran, bahkan seluruh hidup kita? Membuat tempat kudus bagi Tuhan adalah dengan menyerahkan diri kita kepadaNya dan menjadikan Dia yang paling utama dalam hidup kita.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret-April 2013


Thursday, July 17, 2014

Tuhan Yesus Satu-Satunya Sumber Kebahagiaan


Filipi 4 : 19
Dan Elohimku, akan memenuhi segala kebutuhanmu menurut kekayaanNya, dengan kemuliaan di dalam HaMasiakh YESHUA.

Kesepian, kekecewaan, rasa tak berharga atau merasa tertolak merupakan alasan dan pemicu seseorang untuk mencari sesuatu hal yang bisa mengisi kekosongan jiwanya dan menyembuhkan hatinya yang luka. Seperti yang dikatakan Alkitab kalau semua orang itu berdosa dan takluk pada dosa (Roma 3 : 23; Roma 6 : 7,22; Roma 7 : 14). Tidaklah heran kalau kebahagiaan semua orang sangat bergantung pada orang lain. Sehingga mereka tidak menyadari kalau orang yang dekat dengan kita pun dapat mengecewakan dan tidak bisa membahagiakan kita. Sebab mereka bukanlah sumber kebahagiaan kita, demikian juga kita bukanlah sumber kebahagiaan mereka.

Semua ketidakbahagiaan yang terjadi disebabkan karena manusia mencoba untuk memenuhi kebutuhan tersebut melalui hubungan antar manusia. Walau itu adalah hal yang wajar dan baik, sebab sebagai manusia kita membutuhkan orang lain, namun hal itu tidak bisa dijadikan sumber kebahagiaan kita. Karena ketika orang lain gagal untuk memenuhi kebutuhan kita, maka kita menjadi kecewa, tidak bahagia dan frustasi.

Itulah sebabnya banyak remaja atau pasangan rumah tangga yang terjebak dalam kecanduan pada suatu kegiatan atau pada sesuatu hal sebagai bentuk kompensasi dari luka hatinya atau untuk mengisi kekosongan jiwanya.

Tentu tidak satupun dari mereka yang dapat memenuhi kebutuhan pasangannya, karena sesungguhnya kebutuhan kebahagiaan itu bersifat rohani dan hanya TUHAN yang dapat memenuhinya. YAHWEH adalah Bapa yang baik yang sanggup memenuhi kebutuhan atau keperluan kita, bukan hanya dalam hal kebutuhan makanan, minuman atau kesembuhan jasmani, namun Ia sanggup menyembuhkan jiwa dan hati kita. Jika kita haus akan kasih sayang, rasa aman dan penerimaan maka TUHAN YESUS adalah jawaban, karena DIA adalah Air Hidup bagi setiap mereka yang berseru padaNya.

Barangsiapa minum air yang YESUS berikan, orang itu tidak akan haus untuk selama-lamanya.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret-April 2013 (jawaban.com 1 jp.simamora)

Wednesday, July 16, 2014

Aku Tidak Ada di Sorga












Wajahku biasa saja, fisikku juga lemah, namun aku mampu merombak tatanan dunia. Aku juga bisa merubah perilaku bahkan sifat manusia, karena manusia mengidolakan aku.

Banyak orang merubah kepribadiannya, mengkhianati teman, menjual tubuh, bahkan meninggalkan iman keyakinannya demi aku !

Aku tidak mengerti perbedaan orang saleh dan bejat, tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat, menentukan kaya miskin dan terhormat atau terhina.

Aku bukan iblis tapi sering orang melakukan kekejian demi aku. Aku juga bukan orang ketiga tapi banyak suami istri pisah gara-gara aku.

Sangat jelas juga aku bukan Tuhan tapi manusia menyembah aku seperti Tuhan, bahkan kerap kali hamba-hamba Tuhan lebih menghormati aku, padahal Tuhan sudah berpesan jangan jadi hamba ...

Seharusnya aku melayani manusia tapi kenapa malah manusia jadi budakku ? Aku tidak mengorbankan diriku untuk siapapun tapi banyak orang rela mati demi aku.

Perlu aku ingatkan, aku hanya bisa menjadi alat bayar resep obat anda tapi tidak mampu memperpanjang hidup anda, Kalau suatu hari anda dipanggil Tuhan, aku tidak bisa menemani anda, anda harus menghadap sendiri kepada sang pencipta lalu menerima penghakimanNya.

Saat itu Tuhan pasti akan bertanya "Apakah selama hidup anda menggunakan aku dengan baik atau sebaliknya aku sebagai Tuhan?"

Ini informasi terakhirku :
AKU TIDAK ADA di SORGA !!!
Jadi...jangan cari aku disana.

1 Timotius 6 : 10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Mei-Juni 2014.