Saturday, February 15, 2014

Ketika Tangan Tuhan Menciptakan Seorang Wanita

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, "Mengapa kau begitu lama menciptakan wanita Tuhan?"

Tuhan menjawab, "Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?"

"Dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan".

Malaikat menjawab dan takjub, "Hanya dengan 2 tangan? Tidak mungkin!

Tuhan menjawab, "Tidakkah kau tau, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari".

Malaikat mendekat dan mengamati wanita tersebut, dan bertanya, "Tuhan, kenapa wanita terlihat begitu rapuh? seolah-olah terlalu banyak beban baginya..."

Tuhan menjawab "Itu tidak seperti yang kau bayangkan, itu adalah air mata..."
"Untuk apa?" tanya malaikat.

Tuhan melanjutkan, "Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan...serta wanita ini mempunyai kekuatan mempesona laki-laki...ini hanya beberapa kemampuan yang dimiliki wanita."

"Dia dapat mengatasi beban lebih dari laki-laki, dia mampu menyimpan kebahagiaan dan pendapatnya sendiri..."

"Dia mampu tersenyum saat hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan".

"Dia berkorban demi orang yang dicintainya".

"Dia mampu berdiri melawan ketidakadilan".
"Dia menangis saat melihat anaknya adalah pemenang".
"Dia girang dan bersorak saat kawannya tertawa bahagia".
"Dia begitu bahagia mendengar suara kelahiran".
"Dia begitu bersedih mendengar berita kesakitan dan kematian, tapi dia mampu mengatasinya. Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka".
"Cintanya tanpa syarat".

Hanya ada satu yang kurang dari wanita, dia sering lupa betapa berharga dirinya.

Wanita, anda berharga dan mulia di hadapan Tuhan. Dalam kerapuhan dan kelemahanmu, Tuhan menaruh suatu kekuatan yang tidak dimiliki oleh para laki-laki. Gunakan kekuatan yang Tuhan berikan itu untuk menolong dan memberkati para laki-laki dihidupmu.

Sumber : Majalah M-Times Indonesi edisi Nov-Des 2013.

Saturday, February 8, 2014

Pengendalian Diri Menentukan Kemakmuran Anda di Masa Depan














Cara kita mengendalikan keuangan sangatlah berpengaruh pada keseluruhan hidup kita, bukan hanya di sisi finansial, tapi juga kerohanian, jasmani, dan hubungan dengan sesama.
Ada satu hal mendasar yang membedakan antara orang yang makmur dan orang yang selalu harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan uang : Pengendalian Diri.

Ilustrasi :
Seorang pemuda telah bekerja seharian di bawah terik matahari, seperti yang biasa dia lakukan karena dia adalah anak sulung di keluarganya. Dalam keadaan lelah dan kelaparan, ia akhirnya pulang. Di rumah, dia bertemu dengan adik laki-lakinya yang membawa semangkuk sup lezat.
Si adik menawarkan sup itu kepadanya, namun syaratnya adalah dia harus menukarnya dengan hak kesulungan yang dia miliki.
Karena rasa lapar yang tidak tertahankan, pemuda ini tanpa pikir panjang setuju dengan syarat tersebut. Diapun memberikan kemakmuran dan kehormatannya di masa yang akan datang demi sebuah kebutuhan sesaat.

Terdengar konyol, bukan?
Namun sulit melihat kekonyolan itu saat peristiwa yang serupa terjadi dalam hidup kita. Ada banyak di antara kita yang menukar kebebasan finansial, kemakmuran dan damai sejahtera demi pakaian indah, mobil baru atau gadget terbaru, yang dibayar dengan kartu kredit atau berhutang.

Apa sebabnya?
Karena kita tidak memiliki pengendalian diri. Tanpa terkontrol, kita begitu mudahnya menukar kebutuhan masa depan demi apa yang kita inginkan sekarang.

Seperti yang kita telah ketahui, kisah diatas menceritakan tentang Yakub dan Esau. Seandainya Esau mampu mengendalikan keinginan hatinya, maka dia tak akan pernah menyerahkan kekuasaan yang dia miliki atas harta dan kemakmuran yang telah dijanjikan kepadanya. Dia pasti sudah hidup nyaman dengan kehormatan selama hidupnya. Namun sebaliknya, justru si adik yang hidup dalam kehormatan dan kemakmuran.

Berapa kali kita telah menukar hal yang benar (seperti uang tabungan) demi kenyamanan sesaat untuk membeli mobil, gadget atau makan-makan di restoran dengan uang yang tidak kita miliki?
Seberapa sering kita kehilangan kendali demi memiliki barang-barang mewah yang tidak bisa kita beli secara tunai dan mengorbankan kemakmuran di masa depan?

Setiap kali kita memutuskan untuk menahan keinginan hati yang sementara dan berusaha menetapkan goal jangka panjang, kita sedang memposisikan diri sebagai pemenang atas keuangan di hidup kita. Belajar mengendalikan keinginan hati itu sama seperti berolahraga. Semakin sering dilakukan, semakin kuatlah kita dan lama-kelamaan hal itu menjadi mudah untuk dilakukan.

Mudah bagi kita untuk melihat dimana kesalahan Esau. Namun, bagaimana dengan diri kita sendiri? Seberapa parah kita bergelut untuk meraih kebebasan finansial? Ketika kita merasa benar-benar membutuhkannya, maka perubahan itupun dimulai, dan kita akan berhenti menukar kemakmuran jangka panjang dengan kesenangan sesaat.

Mulailah mengendalikan keinginan hati kita hari ini, karena masa depan kita ditentukan olehnya.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Januari - Februari 2014.

Cinta dan Persahabatan

          








  

  • Cinta harus berasal dari hati. Maka jika tidak dari hati, jangan pernah berucap bahwa kamu mencinta.
  • Cinta mungkin akan memberikan luka. Tapi luka akan membuatmu lebih dewasa.
  • Kau selalu lebih kuat dari rasa sakitmu, lebih besar dari masalahmu, lebih baik dari penghakiman orang atasmu, selama ada Tuhan di hatimu.
  • Kebahagiaan bukanlah disaat kita memiliki kesempurnaan, namun ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan tulus dan ikhlas.
  • Jika kamu cinta dia, biarkan dia menjadi dirinya sendiri, maka kamu tak akan kecewa ketika mereka tak seperti yang kamu inginkan.

  • Sahabat adalah mereka yang mampu mengeluarkan kemampuan terbaik yang ada dalam dirimu. Mereka yang selalu berimu semangat.
  • Bersedih dengan orang yang tepat lebih baik daripada berbahagia dengan orang yang salah. Bijaklah dalam memilih sahabat.
  • Jangan pernah sakiti sahabatmu, karena sahabat adalah cara Tuhan menunjukkan bahwa DIA tak ingin kamu sendirian jalani hidup.
  • Sahabat adalah dia yang tahu apa yang dia miliki ketika bersamamu, bukan dia yang menyadari siapa dirimu setelah dia kehilanganmu.
  • Sahabat adalah mereka yang tahu semua kekuranganmu, namun tetap memilih bersamamu ketika orang lain meninggalkanmu.

Menguji Umat-Nya


 










Banyak kehidupan orang Kristen menjadi kering dan kosong karena tidak pernah merasakan YHWH (baca YAHWEH) berbicara kepada mereka serta tidak dapat merasakan hubungan yang dengan YHWH. Abraham dapat mendengar YHWH berbicara, namun yang Abraham dengar adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, karena YHWH meminta Ishak anak yang dikasihinya itu untuk dipersembahkan kepada-Nya. Inilah yang dinamakan ujian dari YHWH. Bagaimana YHWH menguji umat-Nya?

Dengan Memberi Pilihan.

Tuhan tidak pernah memaksa umat-Nya, tetapi DIA memberi pilihan. Hidup ini adalah soal memilih. Jika Tuhan memberkati kita dengan sungguh-sungguh, itu berarti kita memilih beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh. Jika kita hidup dalam kutuk, itu berarti kita telah memilih untuk tidak lagi beribadah kepada Tuhan yang hidup.
Kegagalan dalam memilih sering disebabkan karena mengandalkan kekuatan sendiri.
Ujian dari Tuhan buat kita selalu mendatangkan kebaikan, dengan tujuan agar kita menjadikan DIA satu-satunya andalan kita. Kita percaya bahwa DIA memberikan hari depan yang penuh harapan asalkan kita percaya dan takut pada-Nya.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Januari - Februari 2014.

Toko Grosir Surga












Kisah sebuah pengalaman seseorang yang terjadi bertahun-tahun silam lamanya. Saat itu dia sedang berjalan menyusuri jalan raya kehidupan. Di tengah perjalanan, dia melihat tanda tulisan yang dibaca, Toko Grosir Surga.

Dia pun mendekati pintu masuk toko yang sedikit terbuka itu, dan ketika dia berjalan semakin dekat dengan pintu itu tiba-tiba saja dia sudah berdiri di dalamnya.

Dia melihat sejumlah malaikat, mereka berdiri dimana-mana. Salah satu malaikat menghampirinya dan memberi rak belanja serta berkata "Anakku, belanjalah dengan benar". Ketika dia melihat satu per satu produk yang ada disana, dia melihat segala kebutuhan orang Kristen.

Dia pun memulai mengambil beberapa Kesabaran, Cinta, ke dalam rak belanjannya. Kemudian dia melihat ke bawah dan dia memasukkan Pengertian, hal yang diperlukan kemanapun kita pergi. Dia juga mengambil dua kotak Kebijaksanaan dan dua tas Iman. Ketika berjalan menyusuri toko, dia tidak melewatkan untuk mendapatkan Roh Kudus. Lalu Kekuatan, Keberanian, dan Kasih Karunia semua dia masukkan ke dalam rak belanjanya. 

Ketika dia merasa semua sudah didapat, dia teringat pada Keselamatan, yang dia tahu itu adalah gratis. Setelah mendapatkannya, dia pun berjalan ke counter kasir untuk membayar semua tagihan belanjanya. Namun begitu hendak dihitung, dia melihat Doa, Damai Sejahtera, Sukacita yang Berlimpah, Pujian dan Penyembahan. Dia pun meminta Malaikat untuk tidak menghitung dahulu karena dia mau mengambil hal-hal itu.

Begitu sudah mendapatkannya, dia bertanya kepada Malaikat "Berapa uang yang harus saya bayarkan untuk semua yang saya ambil ini?". Malaikat pun tersenyum dan berkata "Bawalah saja ini". Menganggap Malaikat keliru mengucapkan, dia sekali lagi bertanya kepada Malaikat "Berapa uang yang harus saya bayarkan?". Malaikat itu tersenyum dan berkata "Yesus telah membayar semua tagihan ini ribuan tahun yang lalu".

I Petrus 1 : 18 - 19
Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Januari-Februari 2014.