Mazmur 37 : 8
Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
Kita semua tahu alat masak bernama pressure cooker atau biasa disebut panci presto. Saat memasak dengan panci ini, panas yang tersimpan dalam panci ini akan membuat tekanan yang besar dan tidak boleh sembarangan membuka tutup panci. Ada sebuah katup kecil yang harus dibuka terlebih dahulu , maka yang terjadi adalah semburan udara panas yang bisa membahayakan orang disekeliling panci itu.
Amarah dan panas hati yang kita timbun dalam hati dapat berakibat seperti panci itu. Semakin lama, tekanan dari amarah dalam hati kita akan semakin besar. Emosi kita pun bisa semakin panas, hingga pada satu titik pada puncaknya, kita bisa meledak dengan amarah. Bukan kepada satu orang, bahkan semua orang bisa kena dampaknya, dan hal tersebut berdampak buruk bagi kita maupun orang-orang di sekeliling kita.
Untuk itulah pemazmur memberikan nasihat yang sangat bijak, yaitu berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati. Bagaimana caranya? Itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Melepaskan amarah dan panas hati bukanlah hal mudah. Itu sebabnya kita perlu datang kepada Tuhan Yesus. Seperti panci presto memiliki sebuah katup kecil untuk mengeluarkan tekanan udara panas, kita juga memilikinya, katup itu bernama DOA. Ceritakan semua masalah yang kita alami , juga perasaan marah, sedih, sakit hati atau terluka kepada Tuhan Yesus dalam doa. Dia mendengarkan dan mengerti semua perasaan kita itu. Serta dengan kasih karunia-Nya, kita akan dibuatnya mampu mengampuni orang yang membuat kita marah tersebut.
Ingatlah untuk sering-sering membuka katup hati kita dengan berdoa kepada Tuhan, jangan biarkan amarah mencuri berkat yang Tuhan telah siapkan bagi kita.
Sumber : Majalah M-Times Indonesia edisi Maret - April 2013 (jawaban.com / Puji Astuti)